Apel
sebagai Antioksidan
Pengantar
Dewasa
ini kesehatan sangatlah penting bagi manusia. Sedangkan menjaga kesehatan
tidaklah mudah, dapat dibuktikan oleh angka kematian di Indonesia yang semakin
tahun semakin besar. Salah satu faktor penyebabnya adalah makanan yang
dikonsumsi oleh individu kurang menyehatkan bagi tubuh. Karena di jaman modern
ini banyak individu yang mengkonsumsi makanan instan atau sering dikenal
sebagai juncfood. Alasan banyak orang
mengkonsumsi makanan instan adalah karena praktis dan cepat saji. Ini memang
sangat membantu bagi mereka para pekerja keras yang super sibuk, namun mereka
tidak menyadari berbagai penyakit yang dapat disebabkan oleh makanan yang
mereka konsumsi. Penyakit yang sangat marak saat ini dikalangan office affairs person adalah kanker,
diabetes, dan kolesterol.
Kurangnya
mengkonsumsi sayur dan buah-buahan juga dapat memicu terjangkitnya penyakit
tersebut. Konsumsi buah-buahan setiap hari agar kemungkinan terserang penyakit
kanker, diabetes, dan kolesterol semakin kecil. Maka pada kesempatan kali ini
saya ingin berbagi pengalaman dengan para pembaca, perihal apel sebagai anti oksidan
yang dapat mengurangi kemungkinan terjangkit kanker, diabetes, dan kolesterol.
Apa itu ?
Siapa
sih yang tidak kenal buah yang satu ini? Apel yang memiliki nama latin Mulus domestica ini sudah berabad - abad
lamanya dikenal pada peradaban manusia. Buahnya yang ranum, rasanya yang manis,
dan dipercantik dengan tampilan kulitnya yang berwarna merah cerah, hijau dan
ada juga yang berwarna kekuningan. Soal manfaat, tak perlu diragukan lagi. Untuk
lebih jelasnya, mari kita tengok kandungan apa saja yang terdapat dalam apel
dan manfaatnya bagi kesehatan.
Apa saja kandungan gizi dalam apel ?
Kandungan zat gizi buah apel dalam sajian 100 gr buah apel
antara lain 58 kkal energi, 4 gr lemak, 3 gr protein, 14,9 gr karbohidrat, 900
IU vitamin A, 7 mg Thiamin (vitamin B1), 2 mg niacin, 5 mg vitamin C, 6 mg
kalsium, 3 mg zat besi, 10 mg fosfor dan 130 mg potassium.
Tapi
apakah anda terbiasa membuang kulit apel sebelum memakannya? Jika iya, mulai
sekarang hentikan kebiasaan tersebut. Karena kulit apel memiliki khasiat yang
tak kalah mengagumkan dibandingkan buahnya. Menurut penelitian para ahli dari Cornell University
Amerika Serikat, hanya apel satu - satunya buah yang mengandung quercetin. Quercetin
membuat kulit apel memiliki aktifitas antioksidan dan bioaktifitas lebih tinggi
bila dibandingkan dengan buah apel. Vitamin C yang terdapat pada daging buah
apel hanya mempunyai aktifitas antioksidan 1, sementara quecertin mempunyai aktifitas antioksidan 4,7 kali. Berdasarkan
hasil analisa dari kulit apel jenis red delicious, para ahli menyimpulkan bahwa
troterpenoid yaitu sejenis molekul
larut lemak yang secara alamiah terdapat dalam kulit apel, memiliki fungsi
sebagai antikanker. Di antaranya dapat menghambat pertumbuuhan kanker usus
sebesar 43 persen, dan kanker paru - paru.
Apa manfaat apel bagi kesehatan ?
Saya
pernah membaca bahwa dalam satu buah Apel mengandung boron yang dapat membantu wanita mempertahankan kadar estrogen pada saat menopouse (menurut
hasil penelitian US Apple Assosiation tahun 1992).
Sebuah
penelitian yang dilakukan Davis School of Medicine, University of California
menemukan apel kaya akan kandungan flavonoids
paling banyak jika dibandingkan dengan buah - buahan yang lain. Zat ini mampu
menurunkan resiko terkena penyakit kanker paru - paru sampai dengan 50%, serta
membantu memperkuat daya tahan sel dari kemungkinan penyakit jantung dan kanker
seiring berjalannya usia.
Penelitian
yang digagas U.S. Apple Association, Apple Products Research
and Education Council ini adalah kelanjutan penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya, di mana flavonoids akan
berperan sebagai antioksidan -- enzim yang membebaskan tubuh dari radikal bebas
yang bisa merusak DNA.
Dalam
sebuah pernyataan kepada HealthDay, Sabtu (10/06), Eric Gershwin, profesor ahli
alergi, reumatik dan imunologi dari Universitas California mengatakan:
"Studi ini lebih menekankan pada riset tentang flavonoids pada apel dan olahan apel, seperti jus apel, yang bisa
membantu mencegah kerusakan sel dalam tubuh."
Dalam
studi yang dimuat di jurnal 'Experimental Biology and Medicine' ini, Gershwin
dan rekan mengambil ekstrak sebuah apel yang diambil secara random dari beragam
varietas apel, kemudian memasukkanya ke dalam sel endothelial pada pembuluh
darah dan menambahkan ekstrak tersebut pada sel tumor necrosis factor (TNF),
sebuah sel yang bisa meningkatkan peradangan dan memiliki kemungkinan membunuh
sel-sel tubuh. Dan hasilnya, ekstrak apel bisa mencegah dan melindungi sel
sehat dari sel yang telah mengandung TNF.
Sebuah
Institut Kanker Nasional Amerika Serikat juga telah melakukan penelitian
terhadap buah apel dan ternyata apel mengandung fitokimia yang berfungsi sebagai antioksidan yang melawan
kolesterol jahat (LDL = Low density
Lipoprotein), yang potensial menyumbang pembuluh darah. Antioksidan dapat
mencegah kerusakan sel-sel atau jaringan pembuluh darah. Pada saat bersamaan,
antioksidan akan meningkatkan kolesterol baik (HDL = High Density Lipoprotei) yang bermanfaat untuk mencegah
penyakit jantung dan pembuluh darah. Konsentrasi rata-rata
senyawa fitokimia tersebut per 100
gram buah adalah: quercetin giycosidPs
13,2 mg; procyanidin 9,35 mg; chlorogenic acid 9,02 mg; epicatechin 8,65 mg; dan phloretinn glycosides 5,59 mg (Lee et al., 2003). Pengolahan apel menjadi
berbagai produk dapat mengurangi kadar senyawa fitokimia tersebut.
Sebenarnya
manfaat apel sudah dikenal sejak jaman Romawi, pada masa itu apel kerap
digunakan sebagai bahan pencuci alat perncernaan. Hal itu karena apel
mengandung asam tartar yang bisa
menghambat pertumbuhan penyakit yang disebabkan oleh bakteri dalam saluran
pencernaan.
Penutup
Penulis
telah membuktikan bahwa buah apel memang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Tidak hanya untuk pengobatan penyakit saja, namun apel juga cocok dikonsumsi
bagi para wanita yang sedang melakukan program diet. Asam yang terkandung dalam
buah apel mampu meluruhkan lemak dengan maksimal. Oleh karena itu mulai
sekarang, komsumsi buah apel setiap hari agar kesehatan dan eenerbeauty kita lebih terpancar. Minum
jus apel setiap hari juga bisa membantu otak tetap berfungsi baik, selain itu
senyawa antioksidannya terutama vitamin C dan quercetin bisa mencegah kerusakan memori dan fungsi otak yang
diakibatkan stres oksidatif (kondisi
keterbatasan asupan antioksidan) yang membuat tubuh kita tak mampu menetralkan
radikal bebas, yang akhirnya menjadi pemicu sederet penyakit, dari katarak
hingga kanker. Terima kasih dan semoga bermanfaat.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar